Persepsi Sosial
“Visual Logo Pawon Bu Wiwik”
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sebuah persepsi sosial dari logo visual yang pernah dibuat pada UAS DKV 2 semester lalu. Saya dan teman yang lain membuat sebuah logo UMKM yang bergerak di bidang kuliner.
Pawon Bu Wiwik adalah sebuah usaha catering yang berdiri sejak tahun 2021. Pawon Bu Wiwik menyediakan berbagai makanan dan minuman ala rumahan seperti nasi box, gorengan, jus buah, puding, dan sebagainya yang cocok untuk berbagai acara maupun pesta.
Pada logo Pawon Bu Wiwik ini terdapat makna tersendiri yang ingin disampaikan oleh saya yaitu sebuah brand yang bergerak di bidang kuliner, lebih tepatnya jasa catering yang mengedepankan pelayanan terbaik dalam menyediakan berbagai makanan dan minuman ala rumahan sesuai kebutuhan konsumen. Brand ini ingin menanamkan ke benak pelanggan bahwa jasa catering dari Pawon Bu Wiwik akan memberikan kepuasan dengan kualitas masakan yang terjamin dan memiliki rasa nikmat, tidak kalah dengan masakan cafe atau restoran.
Target audience untuk brand ini adalah pria dan wanita, keluarga, usia sekitar 25-50 tahun, SES B dan A, yang tinggal di perkotaan atau daerah, mereka adalah orang-orang yang suka masakan ala rumahan dan sering mengadakan acara atau pesta.
Audience yang telah disebutkan diatas dipilih karena sesuai dengan pelayanan yang diberikan. Pawon Bu Wiwik ini menyediakan jasa catering untuk orang-orang yang biasanya mengadakan suatu acara besar maupun kecil, walaupun masakan Bu Wiwik ala rumahan namun tetap dibuat dengan rasa modern yang akan cocok pada lidah orang-orang. Audience ini juga dipilih sesuai dengan makna yang ingin disampaikan pada audience atau konsumen itu sendiri yang sudah dijabarkan sebelumnya.
Selanjutnya saya akan membahas bagaimana mengolah bentuk desain pada logo Pawon Bu Wiwik ini berdasarkan proses dan prinsip persepsi. Prinsip persepsi dibagi menjadi 5, yakni persepsi berdasarkan pengalaman, persepsi bersifat selektif, persepsi bersifat dugaan, persepsi bersifat evaluatif, dan persepsi bersifat kontekstual. Mari kita simak penjelasan dibawah ini.
1. Persepsi Berdasarkan Pengalaman
Persepsi ini berbasis pada pengalaman yang hadir. Ketika membuat desain, kita harus melihat persepsi orang-orang yang ingin kita targetkan. Berdasarkan pengalaman di sekitar, bahwa banyaknya seseorang maupun keluarga yang mengadakan suatu acara yang membutuhkan jasa catering agar lebih praktis. Dalam melihat visual logo ini akan memberikan persepsi bahwa Pawon Bu Wiwik merupakan sebuah brand jasa catering, bisa dilihat dari visual berbentuk panci pada logo yang berkaitan dengan masakan atau dapur, hal ini sebagai solusi bagi mereka untuk membantu mempersiapkan acara atau pesta pada bagian kuliner.
2. Persepsi Bersifat Selektif
Dalam persepsi ini terdapat 2 faktor yang mempengaruhi atensi (perhatian), yakni faktor internal dan eskternal. Faktor internal pada logo Pawon Bu Wiwik adalah faktor sosial budaya, karena kebiasaan atau perilaku seseorang yang melihat warna cerah dan bentuk desain sederhana dapat memberikan perhatian lebih. Selain faktor sosial budaya, visual logo ini juga memiliki faktor psikologis yang terletak pada harapan atau keinginan dalam memakai jasa catering untuk mempersiapkan suatu acara agar lebih praktis dan ekonomis. Adapun faktor eksternalnya adalah faktor intesitas (objek yang ditampilkan menonjol) yaitu terdapat pada ilustrasi sebuah panci yang berhubungan dengan makna masakan atau dapur, dilengkapi dengan warna orange cerah yang menonjol.
3. Persepsi Bersifat Dugaan
Pada persepsi ini kita bisa membuat desain dengan tujuan untuk membuat dugaan tertentu. Pada logo Pawon Bu Wiwik dugaan yang ingin disampaikan pada target audience yaitu bahwa Pawon Bu Wiwik merupakan brand jasa catering terpercaya dalam menyediakan masakan berkualitas dengan rasa nikmat ala rumahan. Dengan adanya ilustrasi sebuah panci dan cipratan air memberikan dugaan bahwa brand ini bergerak di bidang kuliner yang dapat memberikan solusi bagi mereka yang ingin menyerahkan urusan dapur, dan warna logo yang dominan cerah membuat brand ini terkesan semangat, ceria, dan hangat.
4. Persepsi Bersifat Evaluatif
Pada persepsi ini diartikan bahwa akan selalu ada evaluasi seiring berjalannya waktu dan akan ada pembaharuan terkait dengan persepsi yang hadir pada masyarakat. Persepsi yang ingin ditanamkan pada visual logo Pawon Bu Wiwik adalah brand yang bergerak pada bidang kuliner, khususnya jasa catering yang akan memberikan pelayanan terbaik dengan produk yang berkualitas. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya pertimbangan dalam membuat visual logo tersebut, dengan desain gambar panci dan cipratan air yang berkaitan dengan bidang kuliner, juga warna orange yang dominan memberikan kesan semangat, ceria, dan hangat. Sehingga, seiring berjalannya waktu hasilnya dapat mudah dicerna atau dipahami oleh target audience dan makna pesan akan tersampaikan dengan baik.
5. Persepsi Bersifat Kontekstual
Ini merupakan persepsi yang terakhir, visual logo Pawon Bu Wiwik dibuat agar audience dapat memahami bahwa brand ini memberikan pelayanan terbaik yang modern tetapi tidak menghilangkan arti dari brand itu tersendiri. Walaupun brand ini merupakan jasa catering masakan ala rumahan, tetapi rasanya tidak kalah dengan yang ada di cafe ataupun restoran, cara pemesanannya pun bisa melalui media sosial dan aplikasi, sehingga siapa saja dapat mengakses dengan mudah melalui cara modern yang ada pada zaman sekarang ini. Hal ini memberikan persepsi kepada audience bahwa Pawon Bu Wiwik adalah brand jasa catering yang tetap mengikuti perkembangan zaman.